Kamis, 13 Desember 2012

Menanti Embun


Embun…
Aku begitu takut akan merindukanmu saat mentari beranjak naik.
Bagaimna nanti jika aku benar – benar merindu
Aku benar merindukanmu lagi
Sekali lagi
Sekali lagi
Dan hingga berapa kali aku tak bisa menakarnya.

Saat aku berada di satu garis bersama mu,
Yang ada hanya sejuk.
Tak ingin sebenarnya ku ditinggalkan.
Untuk mu, mungkin beberapa tetes bening ini ikut meluruh
Dan semakin hilang seiring kau yang menghilang.
Mungkin mengalir, mungkin menguap. Mungkin tersimpan

Dan sekarang aku kehilangan embun.
Tak ada yang mampu menggantikan embun menyirami hatiku hingga bebungaan semuanya tumbuh
Sekarang embun dimana?
Aku merindukanmu lagi embun.
sekali lagi.
Untuk saat ini.
Bisakah kau bantu aku. Menutupi kegaduhan hati. Aku ingin tenang bersama embun.

Terkadang, ku lemparkan senyum.
Menggeliatkan mata menatap mentari.saat embun mengilang.
Silau. Dan memancar.
Aku mencari embun.

Aku takut sendiri.
Aku takut merindukan mu lagi.
Aku takut..
Dan kau tau sekarang?
Lagi,
Aku merindukan embun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar